Payment Switching

Secara sederhana, Payment Switching adalah "Router" Jaringan Finansial.

Jika Payment Gateway adalah "Pintu Gerbang" yang menghubungkan Merchant ke sistem pembayaran, maka Payment Switching adalah "Jaringan Jalan Tol" yang menghubungkan antar Bank dan antar Institusi Finansial.


1. Definisi dan Analogi

  • Payment Switching (Switch) adalah sistem backend yang bertugas menerima, memvalidasi, dan me-routing (meneruskan) pesan transaksi finansial dari satu institusi ke institusi lainnya.2

  • Anologi Terbaik: Anggap Bank BCA, Bank Mandiri, dan Bank BRI adalah tiga "gedung" (jaringan lokal/LAN) yang berbeda.

    • Payment Gateway: Adalah "lobi" atau "resepsionis" di satu gedung (misal: di gedung BCA) yang melayani merchant-merchant yang mau masuk ke gedung itu.

    • Payment Switching: Adalah "jaringan fiber optic" atau "Internet Service Provider (ISP)" yang memasang pipa koneksi antar ketiga gedung tersebut, sehingga orang di gedung BCA bisa mengirim pesan ke orang di gedung BRI.

2. Masalah yang Dipecahkan

Bayangkan tidak ada switching.

Jika ATM BCA ingin bisa dipakai oleh nasabah Bank Mandiri, maka BCA harus membangun satu koneksi API/jaringan langsung ke Bank Mandiri.

Sekarang, jika ATM BCA ingin juga bisa dipakai nasabah BRI, BNI, dan 50 bank lainnya, BCA harus membangun 50 koneksi berbeda. Ini mimpi buruk secara teknis dan operasional.

Solusinya: Semua bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI...) cukup terhubung satu kali ke satu Switch sentral. Switch inilah yang akan mengatur "lalu lintas" pesan antar mereka.

3. Siapa Pelaku Payment Switching?

  1. Jaringan Internasional (Global): Visa dan Mastercard. Mereka adalah switch raksasa yang menghubungkan bank-bank di seluruh dunia.

  2. Jaringan Nasional (Indonesia): Di Indonesia, kita punya GPN (Gerbang Pembayaran Nasional).3 GPN bukanlah satu perusahaan, melainkan sebuah sistem yang dijalankan oleh beberapa perusahaan switching berizin BI, seperti:

    • Artajasa (Jaringan ATM Bersama)4

    • Rintis Sejahtera (Jaringan PRIMA, ini yang banyak dipakai BCA)5

    • Jalin (Jaringan Link, milik Himbara/BUMN)6

    • Alto

  3. Switch Internal: Bank besar atau Payment Gateway besar terkadang membangun "mini-switch" internal mereka sendiri untuk me-routing transaksi di dalam ekosistem mereka sebelum melemparnya ke jaringan eksternal.


4. Alur Teknis: Contoh Tarik Tunai di ATM Berbeda

Ini adalah contoh klasik untuk memahami switching.

Skenario: Anda (Nasabah Bank BRI) menarik uang tunai di mesin ATM milik Bank BCA.

  • Bank Penerbit (Issuer): Bank BRI (yang menerbitkan kartu Anda).

  • Bank Pemroses (Acquirer): Bank BCA (yang memiliki mesin ATM).

  • Switch: Jaringan PRIMA/GPN.

Berikut alur pesan transaksinya (dalam hitungan < 3 detik):

  1. ATM BCA (Acquirer): Anda memasukkan kartu BRI. ATM membaca data kartu dan mengenali, "Oh, ini kartu Bank BRI, bukan kartu saya."

  2. ATM BCA -> Switch: ATM BCA tidak mengirim pesan langsung ke BRI. Ia mengirim pesan transaksi ke Switch (PRIMA).

    • Pesan (Format ISO 8583): [Financial Transaction Request]: "Kartu 12345 (BRI), di ATM 9876 (BCA), minta tarik tunai Rp 500.000, PIN terenkripsi: XYZ"

  3. Switch (PRIMA):

    • Switch menerima pesan dari BCA.

    • Ia melihat nomor kartu (BIN) 12345 dan langsung tahu, "Ini adalah kartu Bank BRI."

    • Switch me-routing (meneruskan) pesan ini ke tujuan yang tepat, yaitu ke Core Banking System (CBS) Bank BRI.

  4. Core Banking BRI (Issuer):

    • CBS BRI menerima pesan dari Switch.

    • Ia melakukan validasi internal: "Apakah kartu 12345 valid? Apakah PIN XYZ benar? Apakah saldonya cukup untuk Rp 500.000?"

    • Misalkan semua valid, CBS BRI mendebet saldo Anda Rp 500.000 (plus biaya admin).

  5. Core Banking BRI -> Switch: CBS BRI mengirim pesan balasan ke Switch (PRIMA).

    • Pesan Balasan (ISO 8583): [Response]: "Kode 00: Approved (Disetujui)"

  6. Switch (PRIMA) -> ATM BCA: Switch menerima balasan "Approved" dari BRI dan langsung me-routing balasan itu kembali ke pengirim awal, yaitu ATM BCA.

  7. ATM BCA (Acquirer): ATM BCA menerima pesan "Approved". Mesin pun mengeluarkan uang Rp 500.000 dan mencetak struk.

Transaksi selesai di mata Anda.

(Di Balik Layar - Settlement): Di akhir hari, Switch akan membuat laporan rekonsiliasi. "Hari ini Bank BCA (Acquirer) telah 'menalangi' uang tunai Rp 500.000 untuk nasabah Bank BRI (Issuer). Maka, Bank BRI harus mentransfer Rp 500.000 ke Bank BCA." Proses ini disebut Inter-bank Settlement.


Perbedaan Kunci: Payment Gateway vs. Payment Switching

Ini adalah pertanyaan wawancara yang sangat umum.

Fitur

Payment Gateway (PG)

Payment Switching (Switch)

Fokus Utama

Agregasi Metode Pembayaran

Routing Transaksi

Pengguna

Merchant (Toko online, UKM)

Institusi Keuangan (Bank, PJP)

Arah Koneksi

Satu ke Banyak (1 Merchant ke banyak Bank/E-wallet)

Banyak ke Banyak (Bank A ke Bank B, PJP ke Bank C)

Protokol/Bahasa

API Modern (REST, JSON, gRPC)

Protokol Finansial (Mayoritas ISO 8583)

Analogi

API Gateway / Lobi Mal

Core Router / ISP / Jalan Tol

Teknologi di Balik Payment Switching

Sebagai engineer, Anda akan tertarik dengan ini. Sistem switching adalah salah satu sistem backend paling high-performance di dunia.

  1. Bahasa: Sangat umum menggunakan Go (Golang), Java, atau C++. Go sangat populer belakangan ini karena concurrency-nya yang ringan dan performa jaringan yang cepat, ideal untuk router I/O.

  2. Protokol: Wajib bisa mem-parsing ISO 8583. Ini adalah format pesan biner (bukan JSON/XML) yang sangat ringkas dan standar di dunia perbankan/kartu kredit.

  3. Tuntutan Sistem:

    • Low Latency: Transaksi harus selesai dalam milidetik.

    • High Throughput: Mampu menangani ribuan transaksi per detik (TPS).

    • High Availability (HA): Tidak boleh mati. Uptime harus 99.99% atau lebih.

    • Security: Enkripsi PIN harus sangat kuat, seringkali menggunakan HSM (Hardware Security Module).

Last updated