Apa Itu Domain dan Siapa yang Mengatur?

Proses pemesanan domain, pengelolaan, dan pemetaan melalui DNS record melibatkan banyak pihak dan sistem yang bekerja bersama dalam ekosistem internet. Saya akan jelaskan secara runtut dari awal sampai akhir dengan bahasa yang mudah dipahami, tapi tetap teknis dan terperinci.

1. Apa Itu Domain dan Siapa yang Mengatur?

Domain adalah alamat yang digunakan untuk mengakses situs web, seperti example.com. Domain terdiri dari dua bagian utama:

  • Top-Level Domain (TLD): Misalnya .com, .org, .id.

  • Second-Level Domain (SLD): Misalnya example dalam example.com.

Pengelolaan domain diatur oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers), organisasi nirlaba global yang bertanggung jawab atas koordinasi sistem nama domain (DNS) di seluruh dunia. ICANN tidak menjual domain langsung, tetapi mengatur kebijakan dan menugaskan organisasi lain untuk mengelola TLD tertentu.

Pemilik TLD

  • Generic TLD (gTLD) seperti .com, .org, .net dikelola oleh registries, yaitu organisasi yang diberi wewenang oleh ICANN. Contohnya:

    • .com dikelola oleh VeriSign.

    • .org dikelola oleh Public Interest Registry (PIR).

  • Country Code TLD (ccTLD) seperti .id (Indonesia) dikelola oleh organisasi lokal, misalnya PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) untuk .id.

  • Registries ini bertanggung jawab atas basis data domain pada TLD yang mereka kelola.

2. Proses Pemesanan Domain

Saat kamu memesan domain melalui provider (seperti GoDaddy, Namecheap, atau penyedia lokal seperti Rumahweb), berikut langkah-langkah yang terjadi:

a. Memilih Domain

  • Kamu memasukkan nama domain yang diinginkan (misalnya example.com) di situs provider.

  • Provider akan memeriksa ketersediaan domain melalui WHOIS lookup atau sistem serupa, yang terhubung ke database registry (misalnya VeriSign untuk .com).

  • Jika domain tersedia (belum didaftarkan), kamu bisa melanjutkan ke pembelian.

b. Pendaftaran Domain

  • Provider bertindak sebagai registrar, yaitu perantara resmi antara kamu (registrant) dan registry (pengelola TLD).

  • Registrar mengirimkan permintaan pendaftaran ke registry untuk memesan nama domain atas nama kamu.

  • Kamu membayar biaya pendaftaran (biasanya tahunan), yang sebagian besarnya diteruskan ke registry, dan sebagian kecil menjadi keuntungan registrar.

c. Data Registrant

  • Saat mendaftar, kamu memberikan informasi seperti nama, alamat, email, dan nomor telepon. Data ini disimpan dalam database WHOIS milik registry, kecuali jika kamu menggunakan layanan privasi domain (menyembunyikan data pribadi).

  • Registry memperbarui database mereka untuk mencatat bahwa example.com kini dimiliki oleh kamu (atau lebih tepatnya, kamu memiliki hak untuk menggunakannya selama masa sewa).

d. Konfirmasi Kepemilikan

  • Setelah pembayaran selesai, registry mendaftarkan domain ke dalam sistem mereka, dan kamu mendapatkan hak untuk mengelola domain tersebut (biasanya untuk 1 tahun atau lebih, tergantung kontrak).

  • Registrar akan memberikan akses ke panel kontrol untuk mengatur domain, termasuk pengaturan DNS.

3. Bagaimana Domain Bisa Diakses?

Setelah domain didaftarkan, agar bisa diakses di internet, domain harus dihubungkan ke server melalui DNS (Domain Name System). Berikut prosesnya:

a. Apa Itu DNS?

DNS adalah sistem yang menerjemahkan nama domain (seperti example.com) menjadi alamat IP (seperti 192.0.2.1) yang digunakan oleh komputer untuk menemukan server di internet. DNS bekerja seperti buku telepon internet.

b. Pengaturan DNS Record

  • Saat kamu mendaftarkan domain, registrar biasanya menyediakan nameserver default (misalnya ns1.namecheap.com, ns2.namecheap.com) untuk mengelola DNS.

  • Kamu bisa mengatur DNS record melalui panel kontrol registrar. Jenis DNS record yang umum meliputi:

    • A Record: Menghubungkan domain ke alamat IP server (contoh: example.com β†’ 192.0.2.1).

    • CNAME Record: Mengarahkan subdomain ke domain lain (contoh: www.example.com β†’ example.com).

    • MX Record: Menentukan server email untuk domain.

    • TXT Record: Untuk verifikasi atau informasi tambahan (misalnya SPF untuk email).

  • DNS record ini disimpan di nameserver, yang dikelola oleh registrar atau pihak ketiga (seperti Cloudflare atau penyedia hosting).

c. Propagasi DNS

  • Setelah kamu mengatur DNS record, perubahan akan dikirim ke nameserver. Namun, perubahan ini membutuhkan waktu untuk propagasi, biasanya 24-48 jam, karena server DNS di seluruh dunia perlu memperbarui cache mereka.

  • Selama propagasi, beberapa pengguna mungkin masih melihat versi lama situs atau tidak bisa mengakses domain.

d. Hubungan dengan Server Hosting

  • Domain harus diarahkan ke server hosting tempat situs web atau layanan kamu dijalankan. Ini dilakukan dengan mengatur A Record atau CNAME ke alamat IP server hosting.

  • Server hosting biasanya dikelola oleh penyedia hosting (seperti AWS, Google Cloud, atau penyedia lokal). Registrar dan hosting bisa dari perusahaan yang sama atau berbeda.

4. Siapa yang Mengatur DNS?

  • ICANN: Mengatur kebijakan global untuk DNS dan menugaskan TLD ke registry.

  • Registry: Mengelola database domain untuk TLD tertentu dan memastikan domain terdaftar dengan benar.

  • Registrar: Menyediakan antarmuka untuk pengguna akhir (kamu) untuk mendaftar domain dan mengatur DNS.

  • Nameserver Provider: Mengelola server DNS yang menyimpan DNS record. Bisa jadi registrar, penyedia hosting, atau pihak ketiga seperti Cloudflare.

  • Root Nameservers: Ada 13 root nameserver di seluruh dunia (dikelola oleh berbagai organisasi di bawah koordinasi ICANN) yang menyimpan informasi dasar tentang TLD dan mengarahkan permintaan DNS ke nameserver yang tepat.

5. Proses Akses Domain di Internet

Saat seseorang mengetik example.com di browser, berikut yang terjadi:

  1. Permintaan ke Root Nameserver: Browser menghubungi root nameserver untuk mengetahui siapa yang mengelola .com.

  2. Diarahkan ke Registry Nameserver: Root nameserver memberitahu bahwa .com dikelola oleh VeriSign, dan memberikan alamat nameserver VeriSign.

  3. Permintaan ke Registrar Nameserver: VeriSign memberikan informasi nameserver yang mengelola example.com (misalnya nameserver milik Namecheap).

  4. Resolusi DNS: Nameserver registrar mengembalikan DNS record (misalnya A Record) yang berisi alamat IP server hosting.

  5. Koneksi ke Server: Browser menghubungi alamat IP tersebut, dan server mengirimkan konten situs web.

6. Mengapa Domain Bisa Dipetakan (DNS Mapping)?

DNS mapping dimungkinkan karena sistem DNS dirancang sebagai sistem terdistribusi yang:

  • Hierarkis: Dari root nameserver ke TLD registry, lalu ke registrar nameserver.

  • Standar Global: Protokol DNS diatur oleh ICANN dan diadopsi secara universal.

  • Fleksibel: DNS record memungkinkan kamu mengarahkan domain ke berbagai layanan (web, email, dll.) dengan mudah.

  • Skalabel: Sistem caching DNS memastikan akses cepat di seluruh dunia.

7. Pemilik Domain

  • Secara teknis, kamu bukan "pemilik" domain, melainkan registrant yang menyewa hak penggunaan domain untuk periode tertentu (biasanya 1-10 tahun).

  • Registry (seperti VeriSign) adalah pengelola teknis TLD, tetapi ICANN memiliki otoritas tertinggi atas sistem domain.

  • Jika masa sewa domain habis dan tidak diperpanjang, domain akan masuk masa grace period, lalu redemption period, dan akhirnya kembali tersedia untuk didaftarkan orang lain.

8. Ringkasan Alur

  1. Kamu memilih domain di registrar (misalnya example.com).

  2. Registrar memeriksa ketersediaan di registry (VeriSign untuk .com).

  3. Kamu mendaftar, membayar, dan memberikan data registrant.

  4. Registry mendaftarkan domain atas nama kamu.

  5. Kamu mengatur DNS record melalui registrar atau nameserver pihak ketiga untuk menghubungkan domain ke server hosting.

  6. DNS record dipropagasi ke seluruh dunia.

  7. Pengunjung mengakses domain, dan sistem DNS menerjemahkan ke alamat IP server.

  8. Server mengirimkan konten situs web ke pengunjung.

9. Catatan Tambahan

  • Privasi Domain: Banyak registrar menawarkan layanan privasi WHOIS untuk menyembunyikan data pribadi kamu.

  • Pihak Ketiga: Kamu bisa menggunakan layanan seperti Cloudflare untuk DNS yang lebih cepat atau keamanan tambahan.

  • Konflik Domain: Jika ada sengketa (misalnya pelanggaran merek dagang), ICANN memiliki kebijakan UDRP (Uniform Domain-Name Dispute-Resolution Policy).

Kesimpulan

πŸ“Œ 1️⃣. Siapa pemilik ekstensi domain? (TLD)

  • Contoh: .com

    • .com adalah Top-Level Domain (TLD).

    • TLD diatur oleh organisasi bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).

    • ICANN memberi wewenang ke Registry Operator. Misalnya: .com dioperasikan oleh VeriSign Inc.

    • Jadi VeriSign memegang database utama siapa saja pemilik domain .com di seluruh dunia.


πŸ“Œ 2️⃣. Siapa yang menjual domain? (Registrar)

  • Kamu tidak bisa langsung ke VeriSign.

  • ICANN mengakreditasi Registrar.

    • Contoh registrar: Namecheap, GoDaddy, Google Domains, Niagahoster, dll.

  • Registrar bertindak seperti perantara resmi. Mereka punya akses untuk mendaftarkan domain ke Registry Operator (misalnya VeriSign untuk .com).


πŸ“Œ 3️⃣. Proses ketika kamu memesan domain

  1. Kamu mencari nama domain, misalnya samdev.com.

  2. Registrar mengecek ke Registry (VeriSign) apakah samdev.com masih tersedia.

  3. Kalau tersedia, kamu bayar ke Registrar.

  4. Registrar mendaftarkan samdev.com atas nama kamu ke VeriSign.

  5. VeriSign memasukkan domain ke Zone File .com dan mencatat:

    • Nama domain: samdev.com

    • Siapa pemilik: data WHOIS kamu

    • Nameserver domain: contoh ns1.hostingmu.com dan ns2.hostingmu.com.


πŸ“Œ 4️⃣. Lalu bagaimana domain diarahkan ke server? (DNS)

  • Saat mendaftar, kamu harus atur Nameserver.

    • Bisa pakai default Registrar, atau pakai nameserver hosting sendiri.

  • Nameserver ini seperti buku petunjuk: dia menjawab pertanyaan β€œIP address server mana yang menangani samdev.com?”


πŸ“Œ 5️⃣. Bagaimana DNS resolver bekerja?

Misalnya orang buka https://samdev.com:

  1. Browser tanya ke DNS resolver (biasanya milik ISP atau Cloudflare/Google).

  2. Resolver cari di Root Server: β€œSiapa yang pegang .com?”

    • Root Server jawab: β€œTanya ke VeriSign (Registry .com).”

  3. Resolver tanya ke VeriSign: β€œDi mana Nameserver samdev.com?”

    • VeriSign jawab: β€œDi ns1.hostingmu.com.”

  4. Resolver tanya ke ns1.hostingmu.com: β€œBerapa IP samdev.com?”

    • Nameserver jawab: β€œA record: 123.45.67.89.”

  5. Resolver balikan ke browser: IP = 123.45.67.89.

  6. Browser bikin koneksi ke server 123.45.67.89 via HTTP/HTTPS.


πŸ“Œ 6️⃣. Siapa yang mengatur DNS record?

  • Nameserver yang kamu pakai (biasanya dari hosting) bertanggung jawab menyediakan DNS records:

    • A record β†’ alamat IP server.

    • CNAME, MX, TXT β†’ kebutuhan lain seperti email, subdomain, SPF, dll.


πŸ“Œ 7️⃣. Siapa yang memelihara ketersediaan domain?

  • Registrar memastikan kamu punya hak pakai domain selama kamu membayar perpanjangan tahunan.

  • Registry (VeriSign) menjaga agar Zone File .com tetap konsisten.

  • ICANN menetapkan kebijakan umum: persyaratan, sengketa, dsb.


✏️ Singkatnya

Level
Peran

ICANN

Menetapkan kebijakan domain global

Registry

Mengelola database TLD (misalnya VeriSign untuk .com)

Registrar

Menjual domain ke publik

Pemilik domain

Kamu, sebagai pemegang hak pakai

Nameserver/DNS

Sistem petunjuk arah domain ke IP server


🚦 Kenapa bisa di-mapping?

Karena DNS adalah database global terdistribusi yang tujuannya menerjemahkan nama domain β†’ IP address.

Last updated