BEHAVIOUR QUESTION
BEHAVIOUR QUESTION
Berikut adalah jawaban contoh behavioral questions menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) — supaya jawabannya runtut, jelas, dan profesional.
1. Teamwork / Kerja Tim
Pertanyaan: Ceritakan tentang saat kamu bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan tertentu. Apa peranmu dan bagaimana hasilnya?
Jawaban (STAR):
Situation: Saat kuliah, saya tergabung dalam tim pengembangan aplikasi kampus yang terdiri dari 5 orang.
Task: Kami ditugaskan membuat sistem informasi pendaftaran lomba mahasiswa yang harus selesai dalam 3 minggu.
Action: Saya mengambil peran sebagai backend developer dan juga menjadi koordinator sprint. Saya memastikan komunikasi antartim berjalan lancar melalui daily stand-up dan Trello board.
Result: Aplikasi berhasil diselesaikan tepat waktu, diuji coba tanpa bug besar, dan kini digunakan oleh lebih dari 1.000 mahasiswa. Tim kami juga mendapat penghargaan dari pihak kampus.
2. Problem Solving / Pemecahan Masalah
Pertanyaan: Ceritakan situasi di mana kamu harus memecahkan masalah yang sulit. Apa langkah-langkah yang kamu ambil?
Jawaban (STAR):
Situation: Di tempat magang, sistem pengelolaan data alumni sering mengalami crash saat banyak user mengakses bersamaan.
Task: Saya diminta mencari akar permasalahan dan memberikan solusi.
Action: Saya melakukan profiling aplikasi dan menemukan bottleneck di bagian query database yang tidak diindeks. Saya mengoptimalkan query dan menambahkan pagination serta caching.
Result: Sistem menjadi jauh lebih stabil, dan waktu load berkurang dari 5 detik menjadi kurang dari 1 detik.
3. Leadership / Kepemimpinan
Pertanyaan: Ceritakan pengalamanmu memimpin sebuah proyek atau tim. Apa tantangan terbesar yang kamu hadapi?
Jawaban (STAR):
Situation: Saya dipercaya menjadi ketua tim lomba UI/UX tingkat nasional.
Task: Tugas saya adalah mengkoordinasikan tim desain, frontend, dan presentasi agar semua bisa berjalan sinkron.
Action: Saya membagi tugas berdasarkan kekuatan masing-masing, menyusun timeline harian, dan membuat review mingguan. Tantangannya adalah perbedaan gaya komunikasi antaranggota, jadi saya membuat sesi ngobrol santai untuk mempererat relasi.
Result: Tim kami meraih Juara 2 Nasional, dan salah satu anggota kami juga direkrut perusahaan startup sebagai UI designer.
4. Adaptability / Fleksibilitas
Pertanyaan: Ceritakan tentang saat kamu harus menyesuaikan diri dengan perubahan mendadak. Bagaimana kamu menghadapinya?
Jawaban (STAR):
Situation: Saat internship, manajer proyek tiba-tiba mengganti framework dari Laravel ke Express.js karena kebutuhan integrasi lebih cepat.
Task: Saya harus belajar Express.js dari nol dan tetap deliver module yang ditugaskan.
Action: Saya langsung mengikuti dokumentasi resmi, membuat mini project latihan, dan berdiskusi intensif dengan senior developer.
Result: Dalam 4 hari saya sudah bisa kontribusi, dan berhasil menyelesaikan 3 endpoint utama sesuai target. Saya juga mendapatkan feedback positif karena cepat beradaptasi.
5. Time Management / Manajemen Waktu
Pertanyaan: Ceritakan saat kamu memiliki banyak deadline bersamaan. Bagaimana kamu mengatur waktumu?
Jawaban (STAR):
Situation: Di semester akhir, saya mengerjakan skripsi, freelance proyek web, dan menjadi asisten dosen.
Task: Saya harus memastikan semuanya berjalan tanpa mengorbankan kualitas.
Action: Saya membuat jadwal mingguan, memblok waktu untuk fokus kerja, dan menerapkan teknik Pomodoro untuk efisiensi. Prioritas saya susun berdasarkan urgensi dan impact.
Result: Skripsi selesai sebelum deadline, proyek freelance sukses dirilis, dan saya tetap mendapatkan nilai A sebagai asdos.
6. Initiative / Proaktif
Pertanyaan: Beri contoh ketika kamu mengambil inisiatif tanpa diminta. Apa hasilnya?
Jawaban (STAR):
Situation: Saat magang, saya melihat tidak ada dokumentasi API internal perusahaan.
Task: Meskipun bukan tugas saya, saya tahu ini akan menyulitkan developer baru.
Action: Saya mulai membuat dokumentasi di Postman dan Wiki internal. Saya juga meminta feedback dari tim agar lebih lengkap dan akurat.
Result: Dokumentasi ini kemudian dijadikan standar oleh tim tech, dan saya mendapat apresiasi langsung dari CTO karena inisiatif tersebut.
7. Pressure / Tekanan
Pertanyaan: Ceritakan pengalamanmu bekerja di bawah tekanan tinggi. Bagaimana kamu mengelola stres?
Jawaban (STAR):
Situation: Saat mengikuti hackathon 24 jam, saya menjadi programmer utama.
Task: Saya harus menyelesaikan frontend dan backend dalam waktu yang sangat singkat.
Action: Saya memecah tugas menjadi bagian kecil, menggunakan template reusable, dan fokus menyelesaikan fitur MVP dulu. Untuk menjaga energi, saya atur waktu istirahat dan makan dengan tim.
Result: Kami berhasil demo tepat waktu dengan fitur utama berjalan sempurna. Tim kami masuk 5 besar nasional dari lebih dari 100 tim.
Kalau kamu mau, aku bisa bantu sesuaikan jawaban di atas dengan pengalamanmu sendiri, supaya terasa lebih personal dan autentik untuk interview. Mau dicoba? 😄
STARL = situation, task, action, result, learning
🔹Contoh Behavioral Question:
"Pernahkah kamu gagal dalam suatu proyek? Bagaimana kamu menanganinya?"
Jawaban (CARL):
Context: Saat saya ikut proyek freelance membuat website untuk UMKM, saya terlalu banyak mengiyakan permintaan klien tanpa membuat batasan waktu dan revisi.
Action: Saya bekerja hampir setiap malam, dan akhirnya burnout. Di tengah jalan, proyek jadi molor dan klien kecewa.
Result: Kami akhirnya menyelesaikan proyek dengan baik setelah negosiasi ulang scope dan timeline, tapi saya menyadari pendekatan awal saya kurang profesional.
Learning: Sejak itu, saya selalu membuat dokumen project scope, estimasi waktu, dan revisi maksimal. Ini membuat komunikasi lebih lancar dan semua pihak lebih puas.
🔹Contoh Behavioral Question:
"Ceritakan saat kamu harus membuat keputusan yang sulit dalam waktu terbatas."
Jawaban (PARLA):
Problem: Saat hackathon kampus, kami harus memilih antara membangun fitur utama dengan banyak bug, atau pivot ke solusi yang lebih sederhana tapi stabil.
Action: Saya mengusulkan untuk pivot karena waktu tinggal 6 jam. Saya merancang ulang alur dan membagi ulang tugas tim agar tetap selesai tepat waktu.
Result: Produk kami stabil dan berjalan lancar saat demo. Kami mendapat pujian dari juri karena fokus pada solusi nyata, dan berhasil meraih Juara 3.
Learning: Saya belajar bahwa dalam kondisi terbatas, simplicity beats complexity. Fokus pada apa yang penting sangat krusial.
Application: Prinsip ini terus saya pakai ketika mengerjakan proyek profesional dan bahkan saat menentukan prioritas hidup pribadi.
🔹Pertanyaan:
"Ceritakan pengalaman saat kamu menghadapi tantangan besar dalam sebuah proyek."
✨ Jawaban dengan SOAR:
Situation: Saat saya masih kuliah, saya mengikuti lomba pembuatan aplikasi pendidikan berbasis mobile. Tim saya bertugas menyelesaikan prototipe dan presentasi dalam waktu 7 hari. Saya bertanggung jawab sebagai developer utama.
Obstacle: Di hari ke-3, laptop saya tiba-tiba rusak dan data source code belum sempat saya backup ke Git. Ini membuat tim panik karena waktu terus berjalan, dan hanya saya yang paham struktur kode tersebut.
Action: Saya langsung ke tempat servis untuk menyelamatkan data, namun butuh waktu. Sambil menunggu, saya meminjam laptop teman dan mulai ulang dari nol berdasarkan dokumentasi awal dan ingatan saya. Saya juga membagi ulang tugas kepada anggota tim lain agar bisa membantu frontend sementara saya fokus ke logika utama.
Result: Proyek berhasil selesai tepat waktu, dan kami berhasil demo dengan baik. Tim kami masuk finalis 10 besar nasional. Dari situ, saya juga mulai membiasakan pakai Git setiap hari dan mengedukasi teman-teman soal pentingnya version control.
Last updated