The Over-Engineering Pendulum
Ringkasan Artikel "The Over-Engineering Pendulum"
Ringkasan Artikel "" Oleh Miłosz Smółka (Co-founder Three Dots Labs, Penulis "Go With The Domain")
Pengalaman Awal dan Masalah Umum Startup Penulis menggambarkan impiannya bergabung dengan startup tahap awal untuk membangun sistem dari nol dengan kode berkualitas tinggi tanpa technical debt. Namun, dalam kenyataannya, ia justru sering menemukan kode yang over-engineered (terlalu rumit) di startup-startup tersebut. Masalah ini umum terjadi: tim tumbuh, tetapi kecepatan pengembangan melambat drastis karena kompleksitas sistem yang tidak perlu. Ironisnya, hal ini sering tidak disadari hingga terlambat, bahkan oleh tim teknis sekalipun.
Akar Masalah Over-Engineering Over-engineering muncul dari keinginan untuk membangun sistem "sempurna" sejak awal. Contohnya:
Menggunakan puluhan microservice untuk tim kecil.
Mengadopsi teknologi trending tapi belum stabil.
Membangun solusi kustom untuk masalah yang sudah ada jawabannya. Alasannya seringkali karena visi skalabilitas besar atau keyakinan bahwa teknologi kompleks akan memberi keunggulan kompetitif. Padahal, sebagian besar produk hanya memerlukan solusi sederhana.
Keseimbangan Antara Kecepatan dan Kualitas Insinyur kerap terjebak dikotomi speed vs quality. Namun, "kualitas" sering disalahartikan:
Kualitas sebagai estetika kode: Terlalu fokus pada design pattern atau format kode, tetapi mengabaikan tujuan bisnis.
Kualitas sebagai fleksibilitas: Membangun sistem yang terlalu generik untuk skenario masa depan yang belum pasti. Solusinya adalah fokus pada kebutuhan saat ini dengan tech stack yang stabil, menghindari solusi dinamis yang tidak diperlukan, dan berinvestasi pada dasar yang tepat.
Fondasi Penting di Tahap Awal Daripada menghabiskan waktu untuk over-engineering, penulis menekankan pentingnya membangun fondasi yang meningkatkan developer experience:
CI/CD Pipeline Otomatis: Memastikan main branch selalu stabil dengan tes otomatis dan deploy lancar.
Lingkungan Pengembangan Lokal yang Efisien: Mudah diatur, cepat, dan konsisten dengan lingkungan produksi.
Panduan Standar: Kesepakatan tentang cara menyelesaikan tugas umum (e.g., menangani HTTP, transaksi database) untuk menghindari diskusi berulang.
Tujuannya: meminimalkan frustrasi dan memaksimalkan waktu untuk fitur produktif.
Metafora Pendulum dan Bahaya Ekstrem Seperti pendulum, tim sering bergerak dari satu ekstrem ke ekstrem lain:
Dari monolith kacau ke microservice berlebihan.
Dari kode berantakan ke over-engineering yang kaku. Kunci menghindari ini adalah menemukan titik tengah: tidak terpaku pada arsitektur tertentu, tetapi memilih solusi sesuai kebutuhan nyata. Pengalaman dengan kedua ekstrem membantu tim lebih bijak mengambil keputusan.
Kesimpulan
Hindari Solusi Kompleks untuk Masalah Sederhana: Fokus pada validasi produk dan pengiriman fitur cepat.
Investasi pada Fondasi yang Tepat: CI/CD, lingkungan dev yang baik, dan panduan jelas lebih penting daripada framework kustom.
Belajar dari Ekstrem: Pengalaman dengan messy code dan over-engineering membantu tim menemukan keseimbangan.
Ukur Keberhasilan dari Kemampuan Beradaptasi: Sistem yang baik memungkinkan perubahan tanpa harus sempurna sejak awal.
Intinya: Kualitas sejati terletak pada kemampuan tim beriterasi cepat, bukan pada kerumitan kode.
Last updated